Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Cabai Naik DI Natal dan Tahun Baru... Prediksi Pedagang Cuy... Bukan Dukun... Ada Ada Aja...!!!

Senin, 06 November 2023 | November 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-06T08:47:15Z


 

Pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta, mengetahui bahwa harga cabai telah naik dua kali lipat dari harga normal. Mereka memperkirakan bahwa harga cabai, terutama cabai rawit merah, akan meningkat hingga Natal dan tahun baru.

Ada kemungkinan harga cabai akan tetap tinggi, karena ingin merayakan Natal dan tahun baru, harga dapat meningkat sebesar Rp 100.000. Kita tidak takabur atau tergesa-gesa, tetapi itu untuk sementara. Seorang pedagang cabai Roni (45) mengatakan, "Nanti sehabis tahun baru paling turun lagi."  


Roni (45) mengatakan bahwa harga cabai jenis lain telah meningkat, termasuk cabai rawit hijau dan keriting. Harga cabai rawit hijau, yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 25.000 per kilogram, sekarang menyentuh angka Rp 60.000 per kilogram. Harga cabai keriting juga naik.

Harga (cabai keriting) berkisar antara Rp 35.000 dan Rp 40.000, yang merupakan peningkatan dua kali lipat. Dia menjelaskan bahwa harga rawit hijau saat ini biasanya mencapai Rp 60.000/kg dari harga Rp 25.000/kg.

Roni menyatakan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh kekeringan di beberapa wilayah yang menghasilkan cabai, seperti Wonosobo, Jawa Tengah, Blitar, Jawa Timur, dan Lampung. Petani mengeluh tentang kegagalan panen, kekurangan air, dan terus terkena ulat. Banyak petani mengeluh bahwa panen awal belum dijual dengan cepat. Sebagian dari Jawa juga ada di seberang Lampung, katanya. 


Salah satu penjual cabai rawit merah di Pasar Palmerah, Suyatmi, mengatakan bahwa harganya bervariasi dari Rp 90.000,00 hingga Rp 100.000,00, tergantung pada kualitas cabai. “Ya tergantung cabainya mas, kalau cabai super, ya mencapai Rp 100.000, kalau kurang super bisa Rp 90.000, itu per kilo,” katanya.

Selain itu, Suyatmi mengeluh tentang penurunan daya beli konsumen yang disebabkan oleh kenaikan harga cabai dan beberapa komoditas lainnya. "Yang biasa beli sekilo, jadi setengah kilo, yang biasa setengah kilo belinya seperempat kilo, pembeli berkurang omzet," katanya.

×
Berita Terbaru Update